INOVASI BENIH UNGGUL KELAPA SAWIT

Berdasarkan hasil kajian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka kita dapat melakukan inovasi-inovasi dalam bidang benih unggul kelapa sawit, pemupukan, hama penyakit, desain peremajaan, desain pabrik kelapa sawit, pengembangan industri hilir, pemanfaatan IT untuk mendapatkan informasi pasar, pemanfaatan batang, pelepah dan limbah kelapa sawit untuk pembuatan particle board dan energi bersih.

Demikian dikemukakan Ir. Soedjai Kartasasmita, Ketua GPPI (Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia) kepada ”Sinar Tani” di sela-sela Seminar Nasional Peremajaan Kelapa Sawit yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau baru-baru ini.

Adapun wawancara dengan ”Sinar Tani” tersebut secara lengkap sebagai berikut:

Peremajaan kelapa sawit rakyat memang penuh tantangan akan tetapi dibalik itu juga banyak peluang. Bagaimana kita memanfaatkan peluang itu?

Kalau berhasil maka kita akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit rakyat untuk jangka waktu yang panjang melalui aplikasi dari berbagai hasil kajian IPTEK.

Apakah manfaat yang diperoleh dari penerapan Iptek terhadap industri kelapa sawit?

Dengan menterapkan hasil pengkajian IPTEK kita membuka babak baru dalam industri kelapa sawit.yang mencakup pemanfaatan nilai tambah dari hulu ke hilir.

Dalam kegiatan peremajaan salah satu yang penting adalah perlunya benih unggul, kira-kira sejauh mana hasil kajian Iptek yang dapat dilakukan inovasi?

Berdasarkan hasil kajian IPTEK kita dapat melakukan inovasi-inovasi dalam bidang peremajaan dengan menggunakan benih unggul. Sedangkan benih unggul yang ditanam mempunyai potensi tingkat produktivitas yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Contoh : Di Costa Rica sudah dihasilkan benih kelapa sawit Compact yang tingginya kurang lebih hanya mencapai tinggi 2 meter dengan pelepah yang lebih pendek. Jumlah pohon per hektar 160 – 200 pohon bahkan untuk varietas tertentu bisa sampai 270 pohon per hektar.

Karena tinggi pohon hanya 2 meter maka umur ekonomisnya lebih panjang. Seperti diketahui umur ekonomis kelapa sawit dibatasi oleh tingginya pohon. Oleh karena itu setelah melampaui umur 25 tahun kelapa sawit harus diremajakan, lain halnya dengan pohon Compact dimana peremajaan dapat dilakukan setelah umurnya mencapai 40 tahun. [sumber]

Perkebunan Kelapa Sawit

0 comments:

Posting Komentar

 
Perkebunan Kelapa Sawit © 2011 | Designed by Trucks. | Development by Jasa Pembuatan Blog Murah.