Profile Moch Ansor
-
Nama : Moch Ansor
Jenis kelamin : Pria
Bintang : Taurus
Industri : Pertanian
Jabatan : Field Assistant Plantation
Minat : Menjadi manusia yang bermakna bagi...
Labels: Perkebunan Kelapa Sawit
TM
PEMANENAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT
TUJUAN
1. Memanen semua buah pada tingkat kematangan yang optimum, yaitu pada saat tandan buah segar (TBS) mengandung minyak dan kernel tertinggi.
2. Memanen hanya buah yang matang dan mengutip brondolan.
3. Mengirim TBS ke pabrik dalam waktu 24 jam setelah panen. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas di dalam minyak sawit mentah.
NORMA
1. Pada saat kelapa sawit berumur 3 tahun : 0.6 ton/hk
2. Pada saat kelapa sawit berumur 4 tahun : 0.8 ton/hk
3. Pada saat kelapa sawit berumur 5 tahun : 1.2 ton/hk
4. Pada saat kelapa sawit berumur diatas 5 tahun : 1.5 ton/hk
WAKTU PELAKSANAAN
Dilakukan sepanjang tahun, setiap 7-10 hari sekali pada tanaman menghasilkan.
ALAT DAN BAHAN
1. Tanaman di lapang dibawah 7 tahun
a. Dodos dengan lebar 10-12,5 cm disambung dengan pipa besi atau tongkat kayu 0 4 cm.
b. Piring aluminium berlubang dan bekas kantong pupuk yang bersih untuk pengutipan brondolan.
c. Kereta dorong.
d. Kapak kecil atau parang untuk memotong tangkai TBS
e. batu asah
f. Jaring panen atau alat untuk mengangkut buah ke dalam truk.
2. Tanaman di lapangan yang berumur >7 tahun
a. Egrek disambung dengan pipa aluminium atau batang bambu.
b. Piring aluminium berlubang dan bekas kantong pupuk yang bersih untuk pengutipan brondolan.
c. Kereta dorong.
d. Kapak kecil atau parang untuk memotong tangkai TBS dan batu asah.
e. Jaring panen atau alat untuk mengangkut buah ke dalam truk.
LANGKAH KERJA I
1. Setiap pemanen dibekali dengan peralatan secara lengkap.
2. Panen mendapat prioritas utama dibanding kegiatan lain. Jika diperlukan untuk menjaga standar panen, pekerja dari bagian pemeliharaan dapat diperbantukan untuk melakukan pemanenan.
3. Setiap pemanen diberi sejumlah baris tanaman untuk dipanen. Jumlah baris yang ditentukan tergantung pada umur tanaman, produksi, bulan panen, dan kemampuan pemanen.
4. Baris tanaman yang baru dapat diberikan kepada pemanen setelah baris tanaman yang diberikan telah dipanen sesuai dengan standar.
5. Jika jaring panen digunakan, setiap pemanen diberi jaring ini sebelum panen dimulai sehingga pemanen dapat meletakkan tandan buah langsung ke dalam jaring di TPH.
LANGKAH KERJA II
1. Pemanen mulai berjalan pada baris tanaman yang akan dipanen sambil memperhatikan setiap pohon, mengamati jumlah brondolan pada piringan maupun pada tajuk tanaman karena kadang-kadang brondolan terperangkap di belakang pangkal pelepah.
2. Jika pemanen menjumpai buah matang, pemanen memotong pelepah yang menyangga buah. Dodos digunakan untuk panen sampai pohon dianggap cukup tinggi dan menyebabkan berkurangnya produktivitas pemanen. Dalam keadaan demikian, panen segera dilakukan dengan menggunakan egrek.
3. Pangkal pelepah yang berduri dipotong dan diletakkan di tengah tumpukan pelepah atau di gawangan, yang jauh dari jalan panen atau piringan. Hal ini dilakukan untuk menghindari cedera pada kaki pemanen maupun pekerja pemeliharaan.
4. Pada areal tanaman muda (<4 tahun) disarankan agar pemanen memanen dengan sistem 'curi buah' untuk mempertahankan 2-3 pelepah di bawah tandan buah yang dipanen (lihat Bab 216.0). Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan luas daun tanaman muda yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan tanaman dan produksi. Pelepah lain agar ditunas dengan rapi dan diletakkan pada tumpukan daun.
5. Tandan buah lalu dipotong, sementara pemanen berdiri pada tempat yang aman pada saat buah jatuh.
6. Setelah mencapai pertengahan blok pertanaman, pemanen mengambil kereta dorongnya lalu mengumpulkan dan mengangkut TBS ke TPH. Pada saat yang sama pemanen mengumpulkan brondolan dengan menggunakan piring aluminium dan kantong pupuk bekas.
7. TBS harus disusun dengan rapi, sedangkan brondolan diletakkan dalam kantong pupuk bekas di sebelah TBS.
8. Jika baris tanaman yang ditunjuk telah dipanen, mandor panen memeriksa baris tanaman yang telah dipanen, menghitung dan mencatat jumlah TBS yang dipanen, dan menentukan baris tanaman lainnya untuk dipanen.
9. Pemanen diberi kartu pada saat dia menyelesaikan pemanenan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Kartu ini juga digunakan untuk mencatat kecepatan kerja harian dan bonus panen. Mandor panen menahan kartu pemanen jika:
a. Baris yang ditunjuk belum dipanen seluruhnya,
b. TBS atau brondolan belum dikumpulkan,
c. TBS dan brondolan belum disusun secara rapi untuk pengangkutan,
d. Terdapat tangkai tandan yang panjang, kotoran, batuan, dan sampah pada tumpukan buah, pemanen meninggalkan pelepah yang terlalu banyak pada tajuk tanaman,
e. pelepah hasil tunasan belum disusun dengan rapi, ataupun
f. standar kematangan buah tidak dipenuhi.
Perkebunan Kelapa Sawit
TANAMAN MENGHASILKAN
PEMANENAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT
TUJUAN
1. Memanen semua buah pada tingkat kematangan yang optimum, yaitu pada saat tandan buah segar (TBS) mengandung minyak dan kernel tertinggi.
2. Memanen hanya buah yang matang dan mengutip brondolan.
3. Mengirim TBS ke pabrik dalam waktu 24 jam setelah panen. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas di dalam minyak sawit mentah.
NORMA
1. Pada saat kelapa sawit berumur 3 tahun : 0.6 ton/hk
2. Pada saat kelapa sawit berumur 4 tahun : 0.8 ton/hk
3. Pada saat kelapa sawit berumur 5 tahun : 1.2 ton/hk
4. Pada saat kelapa sawit berumur diatas 5 tahun : 1.5 ton/hk
WAKTU PELAKSANAAN
Dilakukan sepanjang tahun, setiap 7-10 hari sekali pada tanaman menghasilkan.
ALAT DAN BAHAN
1. Tanaman di lapang dibawah 7 tahun
a. Dodos dengan lebar 10-12,5 cm disambung dengan pipa besi atau tongkat kayu 0 4 cm.
b. Piring aluminium berlubang dan bekas kantong pupuk yang bersih untuk pengutipan brondolan.
c. Kereta dorong.
d. Kapak kecil atau parang untuk memotong tangkai TBS
e. batu asah
f. Jaring panen atau alat untuk mengangkut buah ke dalam truk.
2. Tanaman di lapangan yang berumur >7 tahun
a. Egrek disambung dengan pipa aluminium atau batang bambu.
b. Piring aluminium berlubang dan bekas kantong pupuk yang bersih untuk pengutipan brondolan.
c. Kereta dorong.
d. Kapak kecil atau parang untuk memotong tangkai TBS dan batu asah.
e. Jaring panen atau alat untuk mengangkut buah ke dalam truk.
LANGKAH KERJA I
1. Setiap pemanen dibekali dengan peralatan secara lengkap.
2. Panen mendapat prioritas utama dibanding kegiatan lain. Jika diperlukan untuk menjaga standar panen, pekerja dari bagian pemeliharaan dapat diperbantukan untuk melakukan pemanenan.
3. Setiap pemanen diberi sejumlah baris tanaman untuk dipanen. Jumlah baris yang ditentukan tergantung pada umur tanaman, produksi, bulan panen, dan kemampuan pemanen.
4. Baris tanaman yang baru dapat diberikan kepada pemanen setelah baris tanaman yang diberikan telah dipanen sesuai dengan standar.
5. Jika jaring panen digunakan, setiap pemanen diberi jaring ini sebelum panen dimulai sehingga pemanen dapat meletakkan tandan buah langsung ke dalam jaring di TPH.
LANGKAH KERJA II
1. Pemanen mulai berjalan pada baris tanaman yang akan dipanen sambil memperhatikan setiap pohon, mengamati jumlah brondolan pada piringan maupun pada tajuk tanaman karena kadang-kadang brondolan terperangkap di belakang pangkal pelepah.
2. Jika pemanen menjumpai buah matang, pemanen memotong pelepah yang menyangga buah. Dodos digunakan untuk panen sampai pohon dianggap cukup tinggi dan menyebabkan berkurangnya produktivitas pemanen. Dalam keadaan demikian, panen segera dilakukan dengan menggunakan egrek.
3. Pangkal pelepah yang berduri dipotong dan diletakkan di tengah tumpukan pelepah atau di gawangan, yang jauh dari jalan panen atau piringan. Hal ini dilakukan untuk menghindari cedera pada kaki pemanen maupun pekerja pemeliharaan.
4. Pada areal tanaman muda (<4 tahun) disarankan agar pemanen memanen dengan sistem 'curi buah' untuk mempertahankan 2-3 pelepah di bawah tandan buah yang dipanen (lihat Bab 216.0). Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan luas daun tanaman muda yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan tanaman dan produksi. Pelepah lain agar ditunas dengan rapi dan diletakkan pada tumpukan daun.
5. Tandan buah lalu dipotong, sementara pemanen berdiri pada tempat yang aman pada saat buah jatuh.
6. Setelah mencapai pertengahan blok pertanaman, pemanen mengambil kereta dorongnya lalu mengumpulkan dan mengangkut TBS ke TPH. Pada saat yang sama pemanen mengumpulkan brondolan dengan menggunakan piring aluminium dan kantong pupuk bekas.
7. TBS harus disusun dengan rapi, sedangkan brondolan diletakkan dalam kantong pupuk bekas di sebelah TBS.
8. Jika baris tanaman yang ditunjuk telah dipanen, mandor panen memeriksa baris tanaman yang telah dipanen, menghitung dan mencatat jumlah TBS yang dipanen, dan menentukan baris tanaman lainnya untuk dipanen.
9. Pemanen diberi kartu pada saat dia menyelesaikan pemanenan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Kartu ini juga digunakan untuk mencatat kecepatan kerja harian dan bonus panen. Mandor panen menahan kartu pemanen jika:
a. Baris yang ditunjuk belum dipanen seluruhnya,
b. TBS atau brondolan belum dikumpulkan,
c. TBS dan brondolan belum disusun secara rapi untuk pengangkutan,
d. Terdapat tangkai tandan yang panjang, kotoran, batuan, dan sampah pada tumpukan buah, pemanen meninggalkan pelepah yang terlalu banyak pada tajuk tanaman,
e. pelepah hasil tunasan belum disusun dengan rapi, ataupun
f. standar kematangan buah tidak dipenuhi.
Perkebunan Kelapa Sawit
Posted by
Moch.Ansor
~
Rabu, 30 Maret 2011
at
14.49
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar