Profile Moch Ansor
-
Nama : Moch Ansor
Jenis kelamin : Pria
Bintang : Taurus
Industri : Pertanian
Jabatan : Field Assistant Plantation
Minat : Menjadi manusia yang bermakna bagi...
Labels: Perkebunan Kelapa Sawit
LC
PEMANCANGAN UNTUK PENANAMAN
TUJUAN
Menghasilkan pertanaman dengan jarak tanam yang teratur, sehingga tanaman dapat memperoleh nutrisi, air dan sinar matahari yang sama
NORMA
Pancang Kepala: 0.2 hk/ha
Pancang titik tanam : 1.0 hk/ha
WAKTU PELAKSANAAN
Setelah jalur tanam dibersihkan dari sampah dan kayuan dan areal dapat dimasuki perkerja
ALAT DAN BAHAN
1. Dumpy Level
2. Tali atau kawat dengan tanda jarak tanam
3. Kompas
4. Pita ukur 100 meter
5. Parang babat
6. Pancang yang tahan lama
7. Pancang untuk jlan, drainase dan infrastruktur
8. Cat merah dan biru
9. Peta kebun dan peta tanam
LANGKAH KERJA
1. Orentasi/ara tanam telah ditentukan pada saat pelaksanaan survey awal dan perencanaan penanaman
2. Tentukan garis pancang utama. Garis pancang utama ini biasanya merupakan kelanjutan dari penanaman sebelumnya atau dibuat sejejer dengan garis pancang utama yang asli (awal). Pasang pancang kepala pada titik-titik tanam.
3. Areal yang akan dipancang dibagi menjadi blok-blok (40-50 ha) dan diberi tanda sementara berupa pancang sudut/
4. Tentukan jalur pancang kepala dengan sudut yang tepat (90 derajat) terhadap garis pancang utama dengan menggunakan ‘dumpy level’ atau alat optic. Garis pancang kepala blok harus sejejer dengan jalan produksi.
5. Beri tanda titik tanam sepanjang garis pancang kepala dengan pancang warna putih dan merah, dengan menggunakan ukuran 100 meter. Pancang kelapa (tanaman terakhir dari suatu baris) harus mempunyai ketinggian 4 meter supaya mudah dilihat dari ujung blok. Warna pancang yang digunakan diselang seling, 2 merah, 2 putih, lalu 2 merah lagi dan seterusnya. Hal ini untuk memudahkan petugas dan menghindari kebingungan pada waktu petugas melihat jarak dari jauh. Beri tanda batas-batas blok, menggunakan jarak antar baris sepanjang jalan produksi dan jarak tanaman di sisis blok lainnya.
6. Tarik tali dengan membentuk sudut 60 derajat pada titik-titik pada garis pacing kepancang kepala blok dengan titik-titik pada garis pancang kepala utama. Titik-titik diantaranya diberi dengan pancang. Satu pekerja ditugaskan untu memeriksa kelurusan pemanvanan dengan mlihatnya sepanjang jalur baris tnaman yang baru.
7. Sekali satu bagian areal telah dipancang, selanjutnya bagian ini dijadikan acuan untuk pemancangan pada blok tersebut. Tentukan titik tanam dengan menggunakan tali dan meteran lalu beri tanda dengan pancang. Dalam penggunaannya, tali kabel harus selalu ditarik tegang.
8. Beri tanda tengah-tengah calon jalan produksi dengan pancang merah. Jalan produksi ini mengorbankan satu titik tanam setiap dua baris tanam secara berselang-seling.
9. Pengaturan khusus diperlukan pada areal yang memerlukan jalur timbun atau memerlukan perbaikan sifat tanah.
Perkebunan Kelapa Sawit
PEMBUKAAN LAHAN
PEMANCANGAN UNTUK PENANAMAN
TUJUAN
Menghasilkan pertanaman dengan jarak tanam yang teratur, sehingga tanaman dapat memperoleh nutrisi, air dan sinar matahari yang sama
NORMA
Pancang Kepala: 0.2 hk/ha
Pancang titik tanam : 1.0 hk/ha
WAKTU PELAKSANAAN
Setelah jalur tanam dibersihkan dari sampah dan kayuan dan areal dapat dimasuki perkerja
ALAT DAN BAHAN
1. Dumpy Level
2. Tali atau kawat dengan tanda jarak tanam
3. Kompas
4. Pita ukur 100 meter
5. Parang babat
6. Pancang yang tahan lama
7. Pancang untuk jlan, drainase dan infrastruktur
8. Cat merah dan biru
9. Peta kebun dan peta tanam
LANGKAH KERJA
1. Orentasi/ara tanam telah ditentukan pada saat pelaksanaan survey awal dan perencanaan penanaman
2. Tentukan garis pancang utama. Garis pancang utama ini biasanya merupakan kelanjutan dari penanaman sebelumnya atau dibuat sejejer dengan garis pancang utama yang asli (awal). Pasang pancang kepala pada titik-titik tanam.
3. Areal yang akan dipancang dibagi menjadi blok-blok (40-50 ha) dan diberi tanda sementara berupa pancang sudut/
4. Tentukan jalur pancang kepala dengan sudut yang tepat (90 derajat) terhadap garis pancang utama dengan menggunakan ‘dumpy level’ atau alat optic. Garis pancang kepala blok harus sejejer dengan jalan produksi.
5. Beri tanda titik tanam sepanjang garis pancang kepala dengan pancang warna putih dan merah, dengan menggunakan ukuran 100 meter. Pancang kelapa (tanaman terakhir dari suatu baris) harus mempunyai ketinggian 4 meter supaya mudah dilihat dari ujung blok. Warna pancang yang digunakan diselang seling, 2 merah, 2 putih, lalu 2 merah lagi dan seterusnya. Hal ini untuk memudahkan petugas dan menghindari kebingungan pada waktu petugas melihat jarak dari jauh. Beri tanda batas-batas blok, menggunakan jarak antar baris sepanjang jalan produksi dan jarak tanaman di sisis blok lainnya.
6. Tarik tali dengan membentuk sudut 60 derajat pada titik-titik pada garis pacing kepancang kepala blok dengan titik-titik pada garis pancang kepala utama. Titik-titik diantaranya diberi dengan pancang. Satu pekerja ditugaskan untu memeriksa kelurusan pemanvanan dengan mlihatnya sepanjang jalur baris tnaman yang baru.
7. Sekali satu bagian areal telah dipancang, selanjutnya bagian ini dijadikan acuan untuk pemancangan pada blok tersebut. Tentukan titik tanam dengan menggunakan tali dan meteran lalu beri tanda dengan pancang. Dalam penggunaannya, tali kabel harus selalu ditarik tegang.
8. Beri tanda tengah-tengah calon jalan produksi dengan pancang merah. Jalan produksi ini mengorbankan satu titik tanam setiap dua baris tanam secara berselang-seling.
9. Pengaturan khusus diperlukan pada areal yang memerlukan jalur timbun atau memerlukan perbaikan sifat tanah.
Perkebunan Kelapa Sawit
Posted by
Moch.Ansor
~
Selasa, 29 Maret 2011
at
14.37
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar